Kota
Bojonegoro merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang sedang menerapkan / merayakan
praktik-praktik Pancasila dalam
konten lokal ( Bojonegoro ) di dalam kehidupan sehari-hari. Disini saya akan
mencoba membahas sila-sila pada Pancasila yang sudah diterapkan di Kabupaten
Bojonegoro.
Kabupaten Bojonegoro Merayakan Praktik-Praktik Sila Pancasila Dalam Pembangunan Daerah “Festival HAM 2016”
Sila
“Ketuhanan yang Maha Esa” yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai Falsafah Hidup, Etika
Politik, Ideologi Nasional, dalam Sejarah perjuangan bangsa, dalam praktek kenegaraan dan sebagai paradigma kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Apabila diterapkan di masyarakat dan dipemerintahan
bisa dilaksanakan dengan cara melandasi segala aktivitas dan kegiatan
sehari-hari berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah diajarkan dalam agama
masing-masing individu. Bilamana hal ini dilaksanakan dengan sepenuhnya oleh
semua masyarakat akan tercipta kehidupan yang rukun, harmonis, dan sejahtera.
Bojonegoro mengubah sifat mengkritisi menjadi
mengapresiasi di dalam sistem pemerintahan dan mengatur masyarakatnya. Di
Bojonegoro kerjasama antara FKUB, MUI, Pemkab, dan masyarakat duduk bersama
untuk berpikir bagaimana gereja yang sudah 20 tahun tidak difungsikan untuk
difungsikan kembali. Ini semua bertujuan untuk menciptakan kerukunan antar
warga Islam dengan non muslim dalam arti bahwa masyarakat beragama Islam di
Bojonegoro juga peduli dengan masyarakat yang non Islam. Sehingga banyak gereja
yang lama tidak pernah digunakan karena kondisi bangunan tidak baik di
Bojonegoro gereja tersebut diperbaiki dan sekaligus diresmikan bersama-sama.
Itu semua dilakukan untuk menciptakan prinsip Persatuan dan Ketuhanan Yang Maha
Esa.
Sila
“Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”. Kemanusiaan mengandung arti hubungan antar
manusia dan didasari oleh sifat yang adil serta berakhlak. Makna adil disini
berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya agar terwujud keberimbangan.
Mengembangkan rasa saling mencintai dan menyayangi
sesama manusia. Bojonegoro mempunyai program untuk
membantu warga miskin untuk mendapatkan hak pelayanan seperti warga yang
lainnya. Bidang pendidikan membuat program Ayo Sekolah yaitu pemerintahan
daerah memberikan bantuan dana sekolah , diharapkan semua anak di Bojonegoro
tidak ada yang putus sekolah sampai jenjang SMA baik di kota maupun di pelosok
desa. Bidang kesehatan membuat program Pelayanan Gratis Orang Miskin khusus
warga Bojonegoro. Dan juga pemerintahan Bojonegoro mengadakan program santunan
untuk anak yatim piatu dan orang yang sudah tua miskin di setiap tahunnya. Itu
bukan hanya pemerintahan daerah saja, tetapi semua warga Bojonegoro yang kaya
didorong juga untuk juga melakukan program santunan tersebut.
Sila
“Persatuan Indonesia” merupakan hakikat-hakikat yang menyatu menjadi satu dan
tidak dapat dipisahkan. Yaitu Nilai-Nilai Persatuan, menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan. Apabila ada kerja bakti atau gotong royong di
masyarakat atau di kantor hendaknya semua warga atau pejabat
ikut melaksanakanya dan menyangkut seluruh elemen
masyarakat, tidak memandang kedudukan jabatan, ekonomi, atau bahkan pendidikan.
Bojonegoro dalam penerapannya selalu mengajak semua elemen masyarakat, pemkab,
pengusaha dll untuk selalu bergotong royong dalam segala aktivitas untuk
pembangunan Bojonegoro mulai dari pembagunan secara terbuka atau transparan,
menjaga kebersihan tempat umum, penanaman pohon, penertiban pedagang dan masih
banyak lagi. Ini mempunyai arti bahwa untuk kepentingan bersama maka semua
elemen harus terlibat dalam kegiatan tersebut tanpa kecuali ( masyarakat dan
pemkab bersama ).
Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan” yaitu Nilai Kerakyatan. Yang mempunyai arti setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan
kewajiban yang sama, mengutamakan musyawarah diliputi oleh semangat
kekeluargaan dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama serta tidak
memaksakan kehendak kepada orang lain. Untuk
aktualisasikan sila tersebut di Bojonegoro dalam pemerintahannya menerapkan Open
Goverment Partnership ( OGP ) yang telah diakui oleh dunia yaitu mengadakan
dialog publik. Sehingga terjadi keterbukaan dan mengurangi sifat kecurigaan
warga terhadap pemerintahan Bojonegoro. Sehingga pembangunan dan pelayanan di
Bojonegoro berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan masyarakatnya. Selain
itu untuk masyarakat Bojonegoro juga mempunyai hak dan kewajiban yang sama
untuk mengkritisi pemerintahan Bojonegoro yang kurang baik. Ini dibuktikan
dengan adanya SMS Hallo Bupati, Dialog interaktif melalui radio dan penerapan
pelayanan yang online segala bidang pemerintahan. Ini semua menyebabkan semua
pejabat di pemerintahan Bojonegoro sangat hati-hati dalam mengambil keputusan
untuk mengatur pembangunan di Bojonegoro.
Sila
“Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” yaitu Nilai Keadilan sosial. Perlu
diketahui bahwa Bojonegoro selalu
melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan yang
merata dan berkeadilan sosial. Bojonegoro kaya dengan minyaknya
maka untuk ekplorisasi minyak tidak hanya melibatkan pihak luar Bojonegoro
saja. Yang lokal juga diberi kesempatan untuk mengekplorisasi minyak terutama
yang di desa-desa. Uang hasil ekplorisasi minyak tidak hanya dipikirkan untuk
pemerintahan internasional, pusat dan daerah saja tetapi yang dipikirkan utama
adalah warga lokal yaitu Bojonegoro agar mampu untuk berkarya dan
berpartisipasi memanfaatkan ekplorisasi minyak. Karena Bojonegoro ingin
meningkatkan perekonomian konten lokal agar bisa tumbuh bersama – sama.
Pemerintahan Bojonegoro sangat mendorong
pelaksanaan / penerapan praktik-praktik Pancasila secara nyata dan
menyebarluaskan di Kabupaten Bojonegoro.
“Festival HAM 2016”
Foto : Ayo Sekolah " Pelajar SDN Jatimulyo Tambakrejo Tetap Semangat
Jalan Becek dan Rusak Untuk Meraih Mimpinya "
Jalan Becek dan Rusak Untuk Meraih Mimpinya "
Sign up here with your email