FESTIVAL KERONCONG NUSANTARA TAHUN 2016
Pergelaran Musik Keroncong Festival kembali hadir di Kota Bojonegoro tadi malam (15/10/2016), Dalam rangka menyambut hari jadi Kota Bojonegoro yang ke-339 untuk kali ke-2 kegiatan tersebut mengambil tema " Parade Keroncong Nusantara " dengan maksud Kota Bojonegoro ingin membuktikan pada Indonesia bahwa musik keroncong tidak hanya berkembang di Kota Solo saja akan tetapi lewat Kota Bojonegoro musik keroncong juga berkembang, bahkan ingin mengembangkan di seluruh bumi Nusantara. Kegiatan sendiri diadakan di Taman Rajekwesi Bojonegoro mulai pukul 19.30 sampai selesai dan dibuka langsung oleh Wakil Bupati Setyo Hartono. Kegiatan ini diadakan kerjasama antara Pemkab Bojonegoro, Disbud & Pariwisata Bojonegoro, Komunitas Keroncong Bojonegoro, Good Production dari Surabaya, Padepokan SH Bojonegoro, Griya Rias.
Keroncong Nusantara, mengandung arti bahwa musik keroncong dengan memadukan unsur-unsur bunyi alat musik daerah akan menjadi identitas masing-masing daerah diseluruh Nusantara, jadi sangat mungkin akan muncul berbagai jenis musik keroncong di seluruh Nusantara. Untuk itu komunitas-komunitas keroncong di daerah luar Kota Bojonegoro banyak yang hadir. Misalnya kelompok dari KAKAP ( Komunitas Keroncong Asli Anak Pacitan ) yang diwakili oleh anak muda masih sekolah yaitu SMKN Pacitan mengkawinkan irama pop kenangan dengan musik keroncong yang menggunakan alat musik tradisonal dengan gitar listrik. Dan juga kelompok keroncong OTW dari Ngawi tetapi ditambah dengan organ yang diwakili campuran dari generasi muda dan tua. Sementara wakil dari Bojonegoro diwakili oleh Komunitas Keroncong Gondrong dengan vokalis anak kecil masih sekolah SD. Musik keroncong yang digunakan mayoritas menggunakan alat tradisional ditambah dengan terompet/flute. Parade Musik Keroncong sendiri ditutup dengan komunitas keroncong dari Pati yang dengan tampilan alat musik sederhana tapi mampu menghibur warga yang menyaksikan sampai malam.
Keroncong Nusantara, mengandung arti bahwa musik keroncong dengan memadukan unsur-unsur bunyi alat musik daerah akan menjadi identitas masing-masing daerah diseluruh Nusantara, jadi sangat mungkin akan muncul berbagai jenis musik keroncong di seluruh Nusantara. Untuk itu komunitas-komunitas keroncong di daerah luar Kota Bojonegoro banyak yang hadir. Misalnya kelompok dari KAKAP ( Komunitas Keroncong Asli Anak Pacitan ) yang diwakili oleh anak muda masih sekolah yaitu SMKN Pacitan mengkawinkan irama pop kenangan dengan musik keroncong yang menggunakan alat musik tradisonal dengan gitar listrik. Dan juga kelompok keroncong OTW dari Ngawi tetapi ditambah dengan organ yang diwakili campuran dari generasi muda dan tua. Sementara wakil dari Bojonegoro diwakili oleh Komunitas Keroncong Gondrong dengan vokalis anak kecil masih sekolah SD. Musik keroncong yang digunakan mayoritas menggunakan alat tradisional ditambah dengan terompet/flute. Parade Musik Keroncong sendiri ditutup dengan komunitas keroncong dari Pati yang dengan tampilan alat musik sederhana tapi mampu menghibur warga yang menyaksikan sampai malam.
Foto: Tampilan Firda Siswa SMAN 1 Bojonegoro Dalam Festival Keroncong Nusantara 2016
Perlu diketahui bahwa sebelum Festival Keroncong berlangsung, warga dihibur oleh tampilan komunitas keroncong Bojonegoro. Salah satunya siswi kelas XII SMAN 1 Bojonegoro yaitu Frida tampil dengan lagu keroncong yang sangat memukau warga yang menyaksikan. Kemudian dilanjutkan oleh tampilan Bapak Sudibyo guru SMAN 1 Bojonegoro sekaligus guru Vokal dan Paduan Suara di Bojonegoro.
Foto: Tampilan Komunitas Keroncong Pacitan Dengan Irama Modernisasi
Oleh : Zaenal Ikhsan
Sign up here with your email