Perlu diketahui bahwa hasil
pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015 merupakan cermin bagi guru dalam
mengajar. Sebab dari hasil tersebut guru akan terus belajar. Setelah melihat
hasil, sesuai rencana pemerintah akan memberikan pelatihan kepada para
guru sesuai dengan hasil yang dicapai pada UKG. Maka tiap guru akan mendapat
pelatihan yang berbeda. Ada pun pelatihan yang akan dilakukan pemerintah
meliputi; pelatihan kelas jauh, face to face, diskusi kelompok, dan
bimbingan individu. Setiap guru akan diberikan pelatihan yang berbeda agar kita
bisa tahu kekurangan yang harus diperbaiki.
Ada pun penyelenggaraan UKG di
Bojonegoro akan berlangsung selama 9 hari yaitu sejak 09 -17 November 2015. Menurut
Pengawas UKG dari LPMP Jawa Timur Bapak Hari Santoso yang berada di TUK SMAN 1
Bojonegoro pelaksanana UKG berbasis online untuk hari pertama dibagi
dalam tiga sesi yang diikuti oleh 20 peserta yang hingga saat ini masih
berjalan aman tanpa ada kendala. Namun, tidak semua peserta yang terdaftar ikut
dalma UKG ini. Ada peserta yang berhalangan dan siap mengikuti UKG
susulan sesuai jadwal yang sudah ditentukan pihak diknas pendidikan.
Sementara itu, Bapak Kasbianto
Pengawas UKG dari Diknas Pendidikan sekaligus sebagai koordinator pelaksanaan
UKG di Bojonegoro mengatakan, hingga saat ini Rabu (12/11/2015) jumlah guru
yang tidak mengikuti UKG rata-rata tiap hari 1,9 % dari keseluruhan peserta
UKG. Alasan tidak mengikuti dikarenakan sakit dan ada yang meninggal dunia
sebelum pelaksanaan UKG. Kasbianto menuturkan, untuk kendala di lapangan tidak
ada hanya faktor peserta saja yang kadang masih perludibimbing dalam
menggunakan komputer sehingga UKG tetap berjalan sesuai jadwal yang ditentukan.
Purnomo Wahyudi salah satu
peserta UKG menuturkan, pelaksanaan UKG merupakan salah satu hal yang baik
karena untuk mengukur kemampuan mengajar guru secara profesional sehingga tidak
ada rasa beban mengikutinya. Ketika ditanya tingkat kesulitan soal, Purnomo
mengaku, untuk soal tes profesional yang dikerjakannya sesuai dengan apa yang
dipelajari. Meskipun kebanyakan soal diambil dari mata pelajaran TIK. Namun
yang menjadi kendala adalah soal tes pedagogi."Untuk tes pedagogi saya
rasa lebih sulit karena harus menjabarkan cara mengajar kita dan dari hasil tes
ini, kemungkinan hanya dapat mencapai angka enam," ujarnya.
By : Zaenal Ikhsan@November 2015
Sign up here with your email